Rangkuman IBD Cinta dan Kasih Sayang
MAKALAH
RANGKUMAN ILMU PENGETAHUAN DASAR

Disusun oleh :
NAMA : RAHAN SATRIODARMADI
KELAS : 1EA16
NPM : 11220314
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas kehendak dan izin-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat berharap
makalah sederhana ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Ilmu Budaya Dasar dengan judul Manusia dan Cinta Kasih.
Penulis juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun kepada para pembaca.
Terima kasih atas segala bantuan dan perhatian yang telah diberikan. Mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................1
DAFTAR
ISI.......................................................2
BAB I PENDAHULUAN
·
LATAR BELAKANG.................................................3
·
TUJUAN PENULISAN.........................................3
BAB II ISI
·
PENGERTIAN CINTA KASIH................................................................................ 4
·
UNSUR-UNSUR CINTA........................................... 4
·
TIGA UNSUR DALAM SEGITIGA
CINTA.............................................................................. 4
·
TINGKATAN CINTA.................................. 5
·
CINTA MENURUT AGAMA...........................6
·
BENTUK-BENTUK CINTA KASIH SAYANG.......................9
·
KEMESRAAN...........................9
·
PEMUJAAN.....................................12
·
BELAS KASIHAN................................................12
·
CINTA KASIH EROTIS...........................................13
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
·
Latar Belakang
Di dalam kehidupan manusia, selain
manusia mengetahui tentang kebudayaan dan kesenian, manusia juga mengenal cinta
kasih. Cinta kasih berkaitan dengan manusia karena cinta kasih adalah perasaan
yang timbul di dalam diri manusia namun cinta kasih itu muncul tanpa diketahui
oleh manusia.
Cinta memegang peran penting karena
cinta adalah dasar untuk melakukan sebuah pernikahan, pembentukan keluarga dan
merawat anak, hubungan yang erat dengan masyarakat, dan hubungan manusiawi yang
akrab. Cinta adalah pengikat antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia
akan menyembah Tuhannya dengan segala hatinya, manusia akan mengikuti
perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, dan berpegang teguh kepada
syariat-Nya.
Yang utama dalam cinta adalah memberi
bukan menerima. Memberi berarti hal yang tinggi secara kemampuan. Dalam
memberi, yang terpenting adalah memberi hal yang sifatnya manusiawi, bukan
materi. Cinta menyatakan pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
·
Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Mengetahui arti dari cinta kasih
2. Memahami tingkatan cinta dalam
hidup manusia
3. Mengetahui unsur-unsur dalam cinta
kasih
4. Mengetahui arti dari cinta kasih
erotis
BAB II
ISI
·
Pengertian Cinta Kasih
·
Cinta Kasih
Cinta kasih memiliki pengertiannya
masing-masing. Cinta berarti rasa suka atau rasa sayang, ataupun juga rasa
kasih yang hatinya merasa sangat tertarik. Sedangkan kasih berarti perasaan
cinta atau sayang kepada sesuatu ataupun menaruh belas kasihan. Cinta dan kasih
memiliki pengertian yang mirip namun memiliki perbedaan. Pengertian cinta lebih
kepada perasaan yang mendalam sedangkan kasih berarti perasaan yang dapat
dilakukan secara nyata.
·
Unsur-unsur Cinta
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan
bahwa cinta memiliki tiga unsur. Tiga unsur itu adalah keterikatan, keintiman,
dan kemesraan.
·
Keterikatan berarti ada adanya sebuah
perasaan yang menjadikan seseorang sebagai prioritas, perasaan yang hanya ingin
bersama dengan seseorang dan tidak mau jika bukan dia seseorang yang dimaksud.
Keterikatan berarti terikat dengan seseorang.
·
Keintiman berarti kebiasaan atau perilaku
yang menunjukkan kita dengan seseorang yang dicintai sudah tidak memiliki jarak
lagi. Sudah adanya panggilan atau sebutan yang tidak formal. Contohnya adalah
sudah saling memakai barang satu sama lain, makan dan minum dengan peralatan
makan yang sama, dan banyak sekali contohnya.
·
Kemesraan berarti adanya perasaan ingin
disayangi, rasa rindu ketika tidak bertemu dalam jangka waktu yang lama, adanya
perkataan untuk mengungkapan rasa sayang tersebut, dan hal lainnya.
·
Tiga Unsur dalam Segitiga Cinta
Untuk lebih jelas mengetahui tiga unsur
cinta, maka terbentuklah segitiga cinta.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan
bahwa ketiga unsur cinta tidak sama kuatnya. Terkadang satu unsur lebih kuat
dan dua unsur lainnya kurang kuat. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang
kuat tetapi yang dirasakan oleh pasangannya adalah hambar karena tidak adanya
kehangatan. Contohnya adalah cinta seorang sahabat atau saudara kandung yang
dengan kita sudah akrab tapi tidak ada gejolak mesra dan orang tersebut lebih
setia kepada hal lain dibandingkan partner-nya.
Adapun cinta yang pincang, yaitu cinta
yang kemesraannya sangat menggebu-gebu tetapi unsur keintiman dan keterikatannya
kurang. Cinta itu disebut pincang karena unsur-unsurnya tidak membentuk
segitiga sama sisi, salah satu unsurnya lebih kuat dari dua unsur lainnya.
Lebih berat lagi jika salah satu unsur tidak ada, maka cinta itu tidak sempurna
atau bisa juga bukan cinta.
·
Tingkatan cinta
Di dalam kitab suci Al-Qur’an ditemukan
bahwa terdapat cinta yang tersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki
tiga tingkatan yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 24 yang
artinya, “Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya, dam tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta
kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad di jalan Allah. Bagi setiap orang Islam
sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad di
jalan Allah merupakan cinta yang utama. Itu adakah pendorong dalam menunjang
tinggi agama. Seseorang memiliki iman di dalam hatinya, ia akan mencurahkan
cintanya kepada Allah atau Tuhannya karena ia yakin Tuhan adalah Maha Sempurna,
Maha Indah, dan Maha Agung. Karena iman tersebut, maka seorang muslim akan
berbuat kebaikan karena Tuhannya memiliki sifat-sifat tersebut.
Cinta tingkat menengah adalah cinta
kepada orangtua, anak, saudara, suami/istri, dan kerabat. Cinta yang menengah
adalah cinta yang datangnya dari perasaan hati dan jiwa. Rasa itu timbul dari
perasaan terhadap seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan,
atau persahabatan. Mereka akan menjadi akrab satu sama lain karena cinta dan
kasih sayang tersebut. Perasaan ini diberikan oleh Tuhan di dalam hati dan jiwa
seseorang dan akan terbentuk perasaan kasih sayang dan cinta dari seseorang
terhadap orang lain. Seperti rasa sayang anak kepada orangtuanya atau
sebaliknya, rasa sayang istri kepada suaminya atau sebaliknya, rasa sayang
seseorang kepada saudaranya, rasa sayang seseorang kepada sahabatnya, dan
lain-lain.
Cinta tingkat terendah adalah cinta yang
lebih mengutamakan keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal. Cinta terendah
adalah cinta yang keji dan dapat merusak rasa kemanusiaan dalam diri seseorang.
Bentuknya misalnya cinta kepada thagut atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
Dalam surah Al Baqarah, Allah berfirman, “Dan di antara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintai
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah.”
Bentuk selanjutnya adalah cinta karena
hawa nafsu dan cinta yang mengutamakan cinta pada orangtua, anak, istri,
perniagaan, dan tempat tinggal.
Namun, selain itu, cinta juga memiliki
hikmah. Hanya orang yang diberi kepahaman dan kecerdasan oleh Allah yang dapat
memahaminya. Hikmahnya antara lain:
1. Cinta adalah ujian yang berat dan
pahit dalam kehidupan karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam
rintangan. Seseorang akan mengetahuinya setelah melewati rintangan tersebut.
2. Cinta dalam jiwa manusia adalah
pendorong atau pembangkit paling besar untuk melestarikan kehidupan lingkungan.
Kalau tidak ada cinta di dalam jiwa manusia, maka manusia tidak akan pernah
mewujudkan cita-citanya, tidak akan ada pembangunan dan kemajuan. Cinta juga
pengikat paling kuat di dalam hubungan antar keluarga, sesama makhluk hidup,
untuk menegakkan keamanan, dan ketentraman serta keselamatan di segala penjuru
bumi.
·
Cinta menurut Ajaran Agama
·
Berbagai Bentuk Cinta
Dalam kehidupan manusia, cinta tampak
dalam berbagai bentuk. Ada seseorang yang mencintai dirinya sendiri, ada yang
mencintai orang lain juga istri/suami dan anaknya, hartanya, atau Allah dan
Rasulnya. Bentuk cinta tersebut dapat kita lihat di kitab suci Al-Qur’an.
1. Cinta Diri
Cinta diri memiliki kaitan yang erat
dengan dorongan untuk menjaga diri. Manusia ingin tetap hidup, mengembangkan
potensi diri, dan untuk melakukan sesuatu agar tujuannya tercapai. Ia mencintai
sesuatu yang memberikan kebaikan padanya. Ia membenci hal-hal yang menghalangi
untuk sesuatu yang dia inginkan, dan membenci segala sesuatu yang mendatangkan
sakit dan bahaya.
Al-Qur’an mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri yang menuntut segala sesuatu untuk dirinya
yang memberikan manfaat dan guna dan menghindari segala sesuatu yang
membahayakan dirinya. Nabi Muhammad SAW mengucapkan bahwa seandainya Beliau mengetahui
hal-hal gaib, tentu Beliau akan memperbanyak hal-hal baik untuk dirinya dan
menjauhkan diri dari segala keburukan.
Gejala bahwa manusia mencintai dirinya
sendiri adalah rasa cintanya yang berlebih terhadap harta, yang dapat membuat
seseorang memudahkan segala cara untuk mendapatkan kesenangan dan kemewahan
hidup. (QS Al-Adiyat, 100:8)
Lalu manusia itu akan membuat permohonan
yang terus menerus agar dirinya diberikan harta, kesehatan, dan berbagai
kebaikan hidup lainnya. Jika ia mendapatkan keburukan, maka ia merasa putus
asa. (QS Fushilat, 41:49)
Ada baiknya kita manusia mencintai diri
sendiri dengan tidak berlebihan dan melewati batas. Kita harus mengimbangi rasa
cinta terhadap diri sendiri dan rasa cinta terhadap orang lain.
2. Cinta kepada sesama manusia
Manusia ingin hidup dengan keserasian
dan keharmonisan dengan manusia lainnya. Ia harus membatasi cinta pada diri
sendiri dan rasa egoisnya. Ia juga harus menyeimbangkan cintanya dengan cinta
dan kasih sayang pada orang lain dan bekerja sama dengan cara memberikan
bantuan kepada orang lain.
Allah memberi isyarat tentang kecintaan
manusia pada dirinya, seperti yang terlihat pada keluh kesahnya saat ia
berusaha untuk memperoleh kebaikan, setelah itu Allah akan memberi pujian
kepada orang yang sedang berusaha untuk tidak melebihkan cinta kepada dirinya
sendiri dan melepas diri dengan memperbanyak keimanan seperti sholat,
memberikan zakat, bersedekah, dan menjauhi larangan Allah.
Al-Qur’an mengatakan kepada orang-orang
yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka kepada diri sendiri.
Itu adalah pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebihan dalam mencintai
diri sendiri.
3. Cinta Seksual
Cinta dan dorongan seksual saling
berkaitan karena ia membantu keserasian, kasih sayang, dan kerjasama antara
pasangannya. Ia merupakan faktor primer bagi hidup keluarga.
Seperti dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum
ayat 21 yang artinya, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir.”
Dorongan itu adalah fungsi penting yaitu
untuk melahirkan keturunan untuk kelangsungan jenis. Lalu, akan terbentuklah
sebuah keluarga. Dari sebuah keluarga, maka akan terbentuklah masyarakat dan
bangsa dan mereka akan saling mengenal, membuat kebudayaan lebih berkembang,
dan ilmu pengetehuan serta industri akan menjadi maju. Islam mengaku cinta
seksual yang menyertai dorongan seksual karena merupakan emosi alamiah dalam
diri manusia yang tidak ditentang dan tidak iingkari. Islam menyerukan
pengendalian dan penguasaan cinta ini harus dengan cara yang sah yaitu
pernikahan.
4. Cinta Kebapakan
Ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin
ikatan fisiologis seperti ibu dengan anak-anaknya. Para ahli ilmu jiwa modem
berpendapat bahwa dorongan kebapakan adalah dorongan psikis. Dorongan ini
terdapat dalam cinta bapak kepada anak-anaknya karena mereka adalah sumber
kebahagiaan baginya, sumber kekuataan dan kebanggan baginya, dan faktor penting
bagi kelangsungan hidup seorang ayah. Dalam doa Nabi Zakaria AS yang memohon
kepada Allah semoga dikarunia anak yang akan mewarisinya dan keluarga Ya’qub.
Terdapat dalam surah Maryam ayat 4
sampai 6 yang artinya, “Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah
lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam
berdoa kepada Engkau ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku
sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku
di sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian
keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai””.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an
diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh AS. Beliau sangat cinta kepada anaknya, ia
memanggil anaknya dengan kasih sayang untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam
dalam ombak. Cinta itu tampak dalam dia Nabi Nuh AS yang memohon kepada Allah
agar anaknya selamat, terdapat dalam surah Hud ayat 45 yang artinya, “Dan
Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku
termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan
Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.”
Seorang ayah menunjukkan rasa sayangnya
kepada anak-anaknya dengan cara asuhan, nasihat, dan pengarahan demi kebaikan
dan kepentingan anak-anaknya.
5. Cinta kepada Allah
Puncak cinta yang dimiliki manusia
khususnya yang beragama Islam adalah cintanya kepads Allah dan kerinduan
kepada-Nya. Semua tindakan dan tingkah lakunya juga, tidak hanya sholat,
pujian, dan doa saja. Dalam surah Ali Imran ayat 31 yang artinya, “Katakanlah:
“Jika kamu 9benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.””
Dalam surah itu dijelaskan bahwa tingkah
laku umat-Nya dan tindakan umat itu ditujukan kepada Allah dan mereka
mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
Cinta seorang manusia kepada Allah akan membuat
cinta itu menjadi pendorong atau kekuatan yang akan mengarahkan manusia itu ke
kehidupan yang lebih baik dan mengalahkan rasa cinta terhadap yang lainnya.
Namun, manusia itu tetap akan merasakan cinta kepada sesama manusia, hewan, dan
semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta karena seluruhnya adalah ciptaan
Allah.
6. Cinta kepada Rasul
Setelah cinta yang utama yaitu cinta
kepada Allah, di peringkat kedua adalah cinta kepada Rasul. Rasul merupakan
sosok yang ideal dan sempurna bagi manusia baik dalam berperilaku, moral,
maupun sifat baik lainnya. Seorang Hamba yang benar-benar beriman akan
mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan
semangat sehingga agama Islam tersebar di seluruh dunia dan membawa kemanusiaan
dari masa kelam menuju cahaya petunjuk.
·
Kasih Sayang
·
Pengertian Kasih Sayang
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia
karangan W.J.S. Poewadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, cinta, atau
suka kepada seseorang.
Kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan
di dalam kehidupan rumah tangga. Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta.
Jika sebuah pasangan memutuskan untuk menikah, maka rumah tangga yang mereka
jalani sudah bersifat saling mengasihi dan menumpahkan kasih sayang.
Kasih sayang yang dirasakan manusia
sadar atau tidak sadar akan menuntut mereka untuk bertanggung jawab, memberikan
kejujuran, pengorbanan, kepercayaan, pengertian, dan saling terbuka sehingga
manusia menjadi kesatuan utuh. Bila ada unsur kasih sayang yang hilang maka
keutuhan rumah tangga akan retak.
Kasih sayang tidak hanya dapat dirasakan
pada manusia dewasa saja tetapi bayi yang baru lahir pun merasakan kasih sayang
dari orangtuanya. Bayi dapat merasakan sentuhan dan mengenal suara orangtuanya.
Bayi memiliki kepribadian yang dapat mengenali bagaimana sifat orangtuanya.
·
Kemesraan
·
Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang
artinya adalah perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab
antara pria dan wanita yang sedang menjalin suatu hubungan maupun yang sudah
menikah atau berumah tangga. Kemesraan adalah wujud dari rasa kasih sayang yang
mendalam.
Seorang filsuf asal Rusia, Salovjef,
dalam bukunya mengatakan “Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis
secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang
lain”. Pernyataan dalam buku ini di dipaparkan oleh William Shakespeare dalam
kisah “Romeo dan Juliet” dengan indah. Indonesia memiliki “Romeo dan Juliet”
dengan judul “Roro Mendut-Pronocitro”.
Dalam novel “On Love” karya Yose Ortage
Y. Gasset dikatakan “Dikedalaman sanubarinya seorang pecinta merasa dirinya bersatu
tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”. Yose juga mengatakan pecinta
itu tidak kehilangan pribadinya malah pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan,
menjadi pintu untuk mengenal dirinya sendiri. Cinta merupakan sesuatu yang
memberi nilai dalam hidup kita, bila seseorang mengobralnya maka ia merusak
nilai cinta.
Kemesraan membuat manusia memiliki daya
kreativitas. Karena adanya kemesraan itu, manusia dapat menciptakan karya seni
sesuai dengan bakatnya.
Salah satu karya seni itu adalah puisi
karya WS Rendra yang berjudul “Episode”. Puisi itu menjelaskan kemesraan telah
masuk ke dalam sebuah pasangan. Berikut adalah puisi karya WS Rendra tersebut.
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya.
Angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran.
Tiba-tiba ia bertanya:
“Mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”
Aku hanya tertawa.
lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku.
Sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.
Kemesraan tidak hanya muncul dari dalam
lubuk hati individu tetapi dapat terlihat dari sinar kedua mata dan sentuhan
dari mereka.
Karya seni lainnya yang berisi tentang
kemesraan adalah seni tari dari berbagai daerah di Indonesia. Contohnya seperti
Tari Karonsih dan Tari Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, Tari Merak dari
Jawa Barat, dan seni tari lainnya yang sering dipentaskan di sebuah pernikahan.
Selain itu, di dalam sebuah cerpen
karangan Umar Nur Zain yang berjudul “Transaksi” menceritakan bahwa tokoh ‘aku’
seorang pejabat yang berlagak derwaman, yang seringkali menyuruh bawahannya
berterima kasih dengan macam bentuk.
Cerpen itu mengingatkan kita tentang
soladaritas nasional dan mempunyai identitas Indonesia. Penulis mempunyai
maksud agar kita dapat memahami pesan moral yang terkandung dalam cerpen.
·
Pemujaan
Pemujaan berarti salah satu bentuk cinta
manusia kepada Tuhannya yang dilakukan dalam bentuk ritual. Pemujaan kepada
Tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan karena Tuhanlah yang menciptakan
alam semesta. Seperti dalam surah Al-Furqon ayat 59 sampai 60 yang artinya, “Yang
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa,
kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka
tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad)
tentang-Nya. Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian
kepada yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah yang Maha Penyayang
itu? Apakah kamiakan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud
kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).”
Tuhan adalah pencipta, manusia haruslah
mengikuti perintah-Nya. Bila manusia tidak menaati perintah dari-Nya maka Tuhan
akan memberikan hukumannya tapi Tuhan adalah Maha Pemaaf. Cinta manusia kepada
Tuhannya dikarenakan Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hal itu
menjelaskan bahwa pemujaan adalah bagian dari hidup manusia. Pemujaan itu
sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Pemujaan adalah cara
agar seorang hamba dapat berkomunikasi dengan Tuhannya. Manusia dapat memohon
ampun atas dosa yang ia perbuat, meminta perlindungan, meminta agar diberikan
jalan yang baik, dan doa-doa yang lain. Tuhan akan senang bila kita memuja
kebesaran-Nya dan rendah diri, Ia dan akan mengabulkan permintaan hamba-Nya,
maka dari itu cinta seorang Hamba terhadap Tuhan-Nya adalah cinta mutlak.
·
Belas Kasihan
·
Pengertian Belas Kasihan
Dalam cinta ada istilah yang dinamakan
belas kasihan. Kasihan sendiri berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan
orang lain. Kasihan atau rahmah berarti kita menaruh perhatian kepada situasi
yang dialami dengan seseorang dan membantu mereka dalam menyelesaikan masalah
mereka. Dalam surah Al-Qolam ayat 4 dijelaskan bahwa manusia menaruh belas
kasihan kepada orang lain karena belas kasihan adalah perbuatan orang berbudi
dan orang berbudi dipuji oleh Allah SWT. Manusia yang memiliki rasa belas
kasihan adalah manusia yang hatinya tergugah dan Allah akan memuji orang yang
memiliki budi yang baik.
·
Cara menumpahkan belas kasih
Manusia memiliki berbagai macam cara
untuk memberikan belas kasihnya bergantung kepada situasi dan kondisi orang yang
dikasihaninya. Pangeran Sidharta menyatakan belas kasihan kepada rakyat dengan
cara meninggalkan istana untuk menjadi biksu. Dalam kehidupan ini banyak hal
yang harus kita kasihani seperti misalnya seseorang yang yatim piatu,
orang-orang tua yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang sudah tidak bisa
bekerja, orang disabilitas, dan sebagainya. Kita sebagai makhluk sosial dapat
membantu masalah mereka sesuai dengan kemampuan kita. Walaupun apa yang kita
bantu dan kita berikan terhadap mereka hanyalah bantuan kecil, tetapi di mata
Allah kita adalah manusia yang berbudi dan beriman.
·
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan adalah cinta
antara orang yang sebanding. Cinta kasih ibu adalah cinta terhadap orang yang
lemah. Kedua hal tersebut jelas perbedaannya namun kedua cinta tersebut
sama-sama memiliki hakekat bahwa cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang
saja. Lainnya halnya dengan cinta kasih erotis.
Cinta kasih erotis adalah ketuntutan
akan penyatuan yang sempurna dengan seorang lainnya. Cinta kasih erotis
bersifat ekslusif dan dapat merupakan bentuk cinta yang paling tidak bisa
dipercaya. Cinta kasih erotis sering dicampur dengan pengalaman ekslosif jatuh
cinta yang maksudnya tembok yang sudah dibangun oleh sebuah pasangan akan
runtuh karena mereka akan menjadi orang asing satu sama lain. Kemesraannya
bersifat sementara saja karena tidak ada rintangan dihadapi oleh seseorang
untuk menggapai cintanya dan tidak ada orang yang diperjuangkan. Apabila
seorang individu memiliki perasaan terhadap individu lain maka pribadi orang
lain tidak pernah begitu biasa untuknya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf
http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/lain-lain/puisi-puisi-ws-rendra
Komentar
Posting Komentar