Makalah IBD Keindahan (6)
MAKALAH ILMU
BUDAYA DASAR

Disusun oleh :
NAMA : RAHAN
SATRIODARMADI
KELAS : 1EA16
NPM : 11220314
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan
kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di susun umtuk memenuhi tugas kuliah Ilmu Budaya Dasar
tentang Keindahan sebagai mata kuliah softskill dan juga untuk khalayak ramai
sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini saya susun dengan segala kemampuan
saya dan semaksimal mungkin. Namun, saya menyadiri bahwa dalam penyusunan
makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka
dari itu saya sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari
semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Ilmu Budaya
Dasar yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk saya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................1
DAFTAR
ISI.......................................................2
BAB I PENDAHULUAN
· LATAR
BELAKANG.................................................2 3
· TUJUAN
PENULISAN.........................................3
BAB II ISI
· PENGERTIAN KEINDAHAN................................................................................ 4
· MEMBEDAKAN KEINDAHAN
SEBAGAI KUALITAS ABSTRAK DAN SEBAGAI SUATU BENDA.......................................... 4
· PENGERTIAN KEINDAHAN
SELUAS-LUASNYA............................................................................. 5
· PENGERTIAN NILAI
ESTETIK................................... 5
· MEMBEDAKAN PENGERTIAN
NILAI INSTRINSIK DAN NILAI EKSTRINSIK SUATU KEINDAHAN...........................6
BAB III PENUTUPAN
·
KESIMPULAN.........................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
Setiap manusia mempunyai sifat keindahan yang berbeda-beda
dengan sesamanya. Karena itu merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa
kepada setiap umatnya untuk merasakan apa aja yang ada di alam ini.
Ditinjau dari segi bahasa,Keindahan berasal dari kata Indah,
diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, nyaman, bagus benar atau
elok. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan dalam arti estetika
murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap
dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Nilai Estetik menurut Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa,
pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti
halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya.
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam
memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan
adalah hasil merenung. Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari
kata dasar Rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar . Kata cocok,
sesuai atau kena benar mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan
seimbang. Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar
(perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban.
II.
Tujuan penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengertian Keindahan
2. Mengetahui Membedakan Keindahan Sebagai Kualitas Abstrak dan Sebagai
Suatu Benda
3. Mengetahui Pengertian Keindahan Seluas-luasnya
4. Mengetahui Pengertian Nilai Estetik. Membedakan Pengertian Nilai
Intrinsik dan Nilai Ekstrinsik
5. Mengetahui Membedakan Pengertian Nilai Intrinsik dan Nilai
Ekstrinsik Suatu Keindahan.
BAB II
ISI
1.
Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan atau
"Beauty" adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila
melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan juga
dapat memberikan kita rasa keingintahuan tentang hal tersebut semakin terus
bertambah. Contohnya Suara, Warna, dan sebagainya. Semua itu termasuk indah
yang merupakan ciptaan Tuhan secara langsung.
Tidak demikian halnya dengan keindahan yang merupakan karya
cipta manusia. Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu dibatasi
oleh ruang dan waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu
universal, akibat pemaknaannya akan berbeda. Perbedaan itu dibatasi oleh
ruang dan waktu. Keindahan juga identik dengan kebenaran. Keindahan adalah
kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama
yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang bertambah, yang tidak mengandung
kebenaran berarti tidak indah. Sesuatu yang mengandung kebenaran (bukan tiruan/
Asli) Keindahan juga bersifat Universal, yang tidak terikat oleh selera
perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan. Kemudian pertanyaannya
apakah keindahan itu? Apakah nilai Estetik itu? Yang mendorong manusia menciptakan
keindahan.
Menurut sejarah Yunani kuno abad 18, pada saat itu
pengertian keindahan telah di pelajari oleh para Filsuf. Menurut The Liang Gie
dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris
Keindahan diterjemahkan dengan kata “Beautiful” , bahasa Perancis “Beau”,
Italia dan Spanyol “Bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “Bellum”,
akar katanya adalah “Bonum” yang berarti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
2. Membedakan Keindahan
Sebagai Kualitas Abstrak dan Sebagai Suatu Benda
Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract
quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di
mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti
secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak
menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut
bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan
keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan
kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang
mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami
oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda:
Secara alami : Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam
yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa.
Buatan tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang
dapat dinilai oleh manusia.
Menurut cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai
suatu kwalita yang abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam
pembatasan filsafah kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja.
3. Pengertian Keindahan
Seluas-luasnya
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie,
mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari
pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah dan hukum yang indah:
Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan; Plotinus yang ber bicar a tentang ilmu yang indah dan kebajikan
yang indah atau bisa pula disimak dari apa yang biasa dibicar akan oleh or ang-
orang Yunani mengenai buah pikir an yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tetapi
bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik
disebutnya “Syimmetria” , untuk keindahan berdasarkan pengelihatan.
(misalnya pada seni pahat dan arsitektur) dan “Harmonia” untuk keindahan
bedasarkan pendengaran (musik).
Jadi pengertian yang
seluas-luasnya meliputi :
- Keindahan Seni
- Keindahan Alam
- Keindahan Moral
- Keindahan Intelektual
- Keindahan Dalam Arti Estetika Murni
Hal ini murni
menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu
yang diserapnya.
4. Pengertian Nilai Estetik
Estetika adalah
salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi
yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
Etimologi
Estetika
berasal dari bahasa Yunani, αισθητική, dibaca aisthetike. Kali pertama
digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian
ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Pada
masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
1.
Studi mengenai fenomena estetis
2.
Studi mengenai fenomena persepsi
3.
Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
5. Membedakan Pengertian
Nilai Intrinsik dan Nilai Ekstrinsik Suatu Keindahan
Pengertian
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya , yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Contohnya : puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak,
irama, itu disebut nilai ekstrinsik
Pengertian
intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu
tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi
yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut
nilai intrinsik .
Nilai
keindahan instrinsik adalah nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan mata,
telinga atau keduanya. Nilai bentuk ini kadang juga disebut nilai struktur
yaitu bagaimana cara menyusun nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa
rangkaian peristiwa. Semuanya disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah
bentuk yang berstruktur dan dinamai nilai instrinsik. Cara menyusun bentuk tadi
melahirkan sebuah cerita. Kumpulan peristiwa yang sama oleh dua orang penulis
mungkin saja disusun berdasarkan urutan atau struktur yang berbeda, sehingga
nilai seninya juga berbeda.
Demikian
banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan
pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan
mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong
Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang
menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam
jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada
zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan
mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada
masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang
menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di
masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi
sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
BAB III
PENUTUP
III.
Kesimpulan
Keindahan
tidak hanya ada pada sosok benda atau makhluk hidup yang dianggap bagus dan
enak dilihat oleh mata, tapi keindahan itu juga dari semua benda, makhluk
hidup, alam, karya seni dan sebagainya. Keindahan tidak hanya sesuatu yang
dinikmati oleh indra pengelihatan, tapi juga oleh semua indra yang kita miliki,
seperti rasa, sentuhan, suara, dan wewangian. Itu semua bisa disebut keindahan,
tergantung orang yang merasakannya, karena keindahan merupaka sesuatu yang
subjektif atau tidak pasti.
Komentar
Posting Komentar